PT Perorangan atau PT Pribadi adalah bentuk badan usaha baru di Indonesia yang diperkenalkan melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU No. 11 Tahun 2020) dan diatur lebih rinci dalam PP No. 8 Tahun 2021. PT Perorangan memungkinkan satu orang saja untuk mendirikan Perseroan Terbatas, berbeda dengan PT Umum yang memerlukan minimal dua pendiri.

Ciri-Ciri PT Perorangan

1. Didirikan oleh Satu Orang

   • Pemilik tunggal sekaligus pemegang saham dan pengelola.

2. Modal Minimal yang Terjangkau

   • Tidak ada ketentuan modal minimum secara spesifik, tergantung pada kesepakatan pendiri, tetapi harus masuk kategori UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

3. Proses Pendirian yang Mudah dan Cepat

   • Tidak memerlukan Akta Notaris, cukup melalui pengisian pernyataan pendirian secara elektronik melalui sistem.

4. Keterbatasan Tanggung Jawab

   • Sama seperti PT Umum, tanggung jawab pemilik hanya terbatas pada modal yang disetorkan.

5. Khusus untuk UMKM

   • Hanya berlaku bagi usaha dengan skala mikro atau kecil (berdasarkan kriteria yang ditetapkan pemerintah).

Kelebihan PT Perorangan

1. Proses Cepat dan Mudah

   • Tidak perlu mengurus akta notaris. Semua proses dilakukan secara online melalui OSS.

2. Biaya Lebih Rendah

   • Tidak ada biaya notaris, dan modal awal lebih fleksibel dibandingkan PT biasa.

3. Legalitas Formal

   • Dengan bentuk PT, usaha lebih terpercaya dan memiliki posisi hukum yang kuat di mata mitra atau lembaga keuangan.

4. Tanggung Jawab Terbatas

   • Sama seperti PT Umum, pemilik tidak bertanggung jawab secara pribadi atas utang perusahaan di luar modal yang disetor.

5. Mendukung Pertumbuhan UMKM

   • Bentuk ini dirancang khusus untuk memfasilitasi usaha kecil yang ingin berkembang.

Kekurangan PT Perorangan

1. Hanya untuk UMKM

   • Tidak cocok untuk usaha skala menengah atau besar.

2. Susah Mendapatkan Investasi Besar

   • PT Perorangan hanya memiliki satu pemilik, sehingga sulit membuka penyertaan modal dari pihak lain.